19 Februari 2022

Bahaya Game Online bagi Pelajar, Bagaimana Mengatasinya?

| 19 Februari 2022
Ilustrasi: anterokini.com

Perkembangan teknologi digital melahirkan berbagai macam produk yang bisa dinikmati oleh para pelajar, salah satunya adalah game online.

Sayangnya, menjamurnya game online tidak diimbangi dengan pengetahuan dan pemahaman mereka akan bahaya game online bagi pelajar sehingga mereka memainkannya sampai lupa waktu, abai pada tugas utama mereka yaitu belajar.

Kurangnya literasi membuat mereka tenggelam dalam kecanduan game online. Alih-alih mendapatkan manfaat, mereka justru merasakan dampak negatif dari game online.

Tulisan ini akan membahas bahaya game online bagi pelajar dan bagaimana cara mengatasinya. Baca artikel berikut sampai tuntas! 

Bahaya Game Online bagi Pelajar

Bagi pelajar, game online memberikan dampak negatif bagi mereka yang menggunakan waktunya secara ekstrim dalam bermain. 

Penggunaan waktu yang berlebihan membuat terganggunya kehidupan sehari-hari yang akan mengubah prioritas pelajar. Mereka lebih tertarik sesuatu yang terkait dengan game online dibandingkan studinya.
Berikut 5 aspek bahaya game online bagi pelajar.

1. Aspek Kesehatan

Kesehatan pelajar dapat menurun akibat memainkan game online secara berlebihan. Daya tahan tubuh lemah sebagai akibat dari waktu tidur yang kurang, terlambat makan, dan berkurangnya aktivitas fisik karena waktunya dihabiskan di depan komputer atau gadget.
Akibat terlalu lama di depan layar komputer atau gadget juga bisa mengakibatkan gangguan kesehatan mata pada pelajar seperti, mata merah, mudah lelah, mata minus, bahkan bisa mengakibatkan pembuluh mata pecah dan mengalami kebutaan.

2. Aspek Psikologis

Adegan kekerasan dan kriminalitas yang ada dalam game online secara tidak langsung akan mempengaruhi alam bawah sadar bagi pelajar. Sehingga secara tidak sadar mereka akan melakukan adegan-adegan tersebut pada kehidupan nyata.

Pelajar yang mengalami gangguan mental yang dipengaruhi oleh game online dapat dikenali dengan ciri-ciri seperti emosional, gampang marah, dan mengucapkkan kata-kata kotor.

3. Aspek akademik

Pelajar yang kecanduan game online mengalami penurunan nilai akademik. Hal ini dipengaruhi oleh daya konsentrasi mereka terganggu sehingga tidak maksimal dalam menyerap pelajaran. 

Waktu luang yang seharusnya dipergunakan untuk mengulang pelajaran atau menyelesaikan tugas sekolah dipergunakan untuk bermain game atau menyelesaikan misi dalam game online yang dimainkannya.

4. Aspek sosial  

Beberapa gamer merasa menemukan jati dirinya ketika bermain game online melalui keterikatan emosional dalam pembentukan avatar, yang menyebabkannya tenggelam dalam dunia fantasi yang diciptakannya sendiri sehingga hilang kontak dengan dunia nyata.

Pelajar yang tenggelam dalam dunia fantasi, umumnya kesulitan ketika harus bersosialisasi di dunia nyata. Bahkan menjurus pada sikap anti-sosial, tidak memiliki keinginan untuk berbaur dengan masyarakat, keluarga dan juga teman-teman.

Sikap anti-sosial ini adalah salah satu ciri-ciri yang ditunjukkan pelajar yang kecanduan game online.

5. Aspek keuangan

Selain untuk quota internet, untuk meningkatkan level dalam permainan game online, pemain harus mengeluarkan biaya tambahan. Pemenuhan hasrat bermain ini mendorong pelajar melakukan tindakan tercela, berbohong pada orang tua atau bahkan mencuri.

Penelitian yang dilakukan Chen et al. (2005) menemukan bahwa mayoritas kejahatan game online ialah pencurian (73,7%) dan penipuan (20,2%). 

Hasil Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa usia pelaku kejahatan akibat game online adalah remaja usia sekolah.

Setelah kita memahami dampak negatif atau bahaya game online bagi pelajar, atau anak remaja pada umumnya. Lantas, bagaimana cara mengatasi kecanduan game online?

Upaya Mengatasi Bahaya Game Online bagi Pelajar

Game online sebenarnya bisa memberikan dampak positif bagi pelajar, seperti untuk hiburan, menghilangkan rasa penat dan kejenuhan setelah aktivitas belajar melelahkan yang menguras otak dan tenaga. 

Sayangnya, banyak pelajar yang memainkan game online secara berlebihan, bahkan dipakai sebagai sarana melarikan dari realitas kehidupan akibat kekecewaan yang mereka alami di dunia nyata, sehingga berakibat kecanduan permainan game online.

Berikut cara mengatasi kecanduan game online bagi pelajar yang bisa dilakukan.

1. Attention switching

Cara pertama yang bisa dilakukan adalah mengalihkan perhatian anak dari keterlibatan dalam game online secara berlebihan.

Kegiatan di luar atau ekstrakurikuler di sekolah, seperti olahraga atau seni dapat mengalihkan fokus pelajar pada game online. Kegiatan ini dapat mengurangi waktu bermain, tujuan akhirnya adalah mengurangi tingkat kecanduan game online.

Penting bagi orang tua dan sekolah untuk mengenali potensi, minat, maupun bakat anak sehingga dapat mengarahkan mereka pada kegiatan yang disukainya. Anak atau pelajar bisa fokus mengembangkan diri dan teralihkan dari bahaya game online.

2. Dissuasion 

Dissuasion erat kaitan dengan tindakan persuasif. Pecandu game online pada umumnya memiliki rasionalitas terdistorsi. Persuasi sebagai salah satu cara yang potensial untuk membentuk dan menjadi counter terhadap rasionalitas yang terdistorsi.

Upaya mengatasi bahaya kecanduan game online pada anak ini dilakukan dengan memberikan nasehat, membujuk, argumen tentang bahaya game online, sampai pada tindakan dalam bentuk paksaan untuk berhenti.

3. Education

Berbeda dengan dissuasion, education adalah cara mengatasi bahaya game online bagi pelajar dengan membangun ranah kognitif pelajar. Memberikan pengetahuan dan pemahaman dampak positif dan negatif dari game online.

Pengetahuan dan pemahaman yang baik pada pelajar tentang akibat kecanduan game online memberikan panduan bagi mereka dalam pengambilan keputusan ketika bermain game online.

4. Parental monitoring

Komunikasi orang tua tentang penggunaan akses internet merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah kecanduan game online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, remaja yang memiliki hubungan buruk dengan orang tua memiliki kecenderungan menghabiskan waktunya dengan permainan di internet.

Selain komunikasi yang baik dengan anak, upaya pengawasan dapat dilakukan dengan menempatkan piranti online di ruangan yang mudah diamati, mengecek keberadaan anak, memperhatikan kegiatan di sekolah anak, memantau kegiatan anak di luar rumah, dan lain-lain.

Upaya ini dilakukan untuk memudahkan orang tua mengawasi dan mengontrol anak ketika mereka bermain game online, sehingga anak terhindar dari kecanduan game online yang lebih parah.

5. Resource restriction

Bahaya game online bagi pelajar dapat dicegah dengan pembatasan berbagai sumber daya yang bisa digunakan anak untuk bermain game online.

Orang tua dapat membatasi uang yang diberikan dan piranti untuk bermain game online. Upaya ini untuk membatasi ruang gerak serta akses mereka terhadap permainan game online yang berlebihan.

Penutup

Game online merupakan salah satu produk perkembangan teknologi digital yang paling banyak dipakai, tidak hanya pelajar, anak dibawah umur, bahkan orang dewasa pun banyak yang menyukainya.

Sayangnya, kesenangan ini tidak diimbangi dengan pemahaman yang baik tentang bahaya game online bagi pelajar, atau bagi siapa saja yang bermain game online secara berlebihan. 

Oleh:
Rosyad, S.Pd (Guru BK SMP Negeri 4 Prambanan)
Blog pribadi: www.gurubk.com

Related Posts

1 komentar:

  1. Terima kasih atas informasinya, literasi semacam ini sangat bermanfaat bagi para orang tua dan anak supaya tidak kecanduan game.
    Yuk, mampir juga di website kampus kami tercinta : walisongo.ac.id terima kasih :)

    BalasHapus